Oddly-Great

Informasi Masa Terkini

Pengakuan Kakek di Cirebon yang Nikahi Gadis 19 Tahun, Awal Pertemuan hingga Habiskan Rp 700 Juta

Kakek yang menikahi gadis berusia 19 tahun di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, akhirnya buka suara. Sebelumnya, pernikahan kakek berusia 61 tahun itu viral di media sosial. Pria bernama H Sondani tersebut menikahi Fia Barlianti pada Rabu (18/5/2022) lalu.

Pernikahan mereka digelar di musala samping rumah Fia yang berada di Desa Tegalgubug Lor, Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon. Lantas, seperti apa pengakuan kakek tersebut? Sondani mengungkapkan, awal pertemuan keduanya yakni saat ziarah wali bersama rombongan sebelum bulan Ramadan.

"Baru ketemu lagi pas bulan puasa, saya dekati dan bertanya sudah punya pacar belum, Fia bilang belum punya, ya maju," ungkapnya, Sabtu (21/5/2022), dilansir . Sondani mengaku sempat menyatakan isi hatinya kepada Fia, dan gadis itu menerimanya. "Diajak jalan mau, tapi ditanya mau enggak (menikah) dengan saya diam saja."

"Itu sampai beberapa kali jawabnya hanya diam," bebernya. Hingga akhirnya, Sondani dipanggil orang tua Fia mengenai kedekatan mereka. Sondani pun langsung menyampaikan minat untuk meminang gadis tersebut.

Namun, lagi lagi Fia tak memberi jawaban. Kakek tersebut lalu menyarankan agar Fia berziarah ke makam ibunya. Saat itu, Fia yang berziarah bersama keluarga pun menangis sambil memeluk batu nisan ibunya.

Sepulang ziarah, Fia kemudian menyatakan siap dilamar. Diberitakan H Sondani mengaku total biaya yang dikeluarkan untuk pernikahannya dengan Fia mencapai Rp 700 juta termasuk biaya umrah bersama keluarga. Ia menyebut seluruh biaya itu dikeluarkan atas keinginannya sendiri, bukan permintaan atau syarat dari Fia dan keluarga.

"Itu murni keinginan saya, enggak ada tuntutan dari pihak mana pun," ujarnya, Sabtu. Dirinya berujar, biaya ratusan juta itu digunakan untuk maskawin, mahar, hingga seserahan yang meliputi emas 55 gram, uang tunai 103 juta, sepeda motor, dan lainnya. Pihaknya juga memberikan perabotan kamar yang terdiri dari kasur, lemari, dan lainnya yang nilainya mencapai Rp 11 juta.

"Hitung hitungan saya sampai berangkat umrah bersama keluarga anggarannya mencapai Rp 300 jutaan, tapi enggak masalah," terang Sondani. Sondani menyampaikan, sepulang umrah ia berencana membelikan mobil dan membangun rumah. "Saya punya lima anak dari pernikahan sebelumnya, dan mereka sudah dikasih rumah serta mobil masing masing, kan, enggak mungkin kalau istri enggak dikasih," katanya, Sabtu, dikutip dari .

Ketika ditanya mengenai pekerjaannya, Sondani mengaku sebagai pengangguran. Namun, ia tak menampik biaya yang dikeluarkan untuk pernikahannya berasal dari usahanya menekuni jual beli tanah. "Kurang lebihnya begitu (juragan tanah), saya kalau ada tanah harganya murah dibeli dan dibuat kapling kemudian dijual lagi," imbuh dia.

Sebelumnya, Kepala Dusun 3 Desa Tegalgubug Lor, AH Faisal, mengaku sempat mendampingi utusan H Sondani yang mengurus dokumen pernikahan ke Kantor Kecamatan Arjawinangun untuk meminta surat dispensasi. Menurutnya, berdasarkan aturan yang berlaku, pengurusan pernikahan yang mendekati hari H harus melampirkan dispensasi dari kecamatan setempat. "Alasannya, mereka ingin melaksanakan ibadah umrah setelah menikah, sehingga penerbitan buku nikahnya cepat," ujarnya, Jumat (20/5/2022), seperti diberitakan .

Faisal menjelaskan, pihaknya hanya melaksanakan tugas memberikan dokumen persyaratan pernikahan yang dibutuhkan untuk diserahkan ke KUA. "Persyaratan yang diberikan juga sudah lengkap, sehingga kami yang bertugas di desa juga hanya melayani sebaik mungkin," ucapnya. Ia berujar, sebelum menikahi gadis itu, H Sondani berstatus cerai mati.

Karenanya, lanjut dia, secara prinsip pernikahan tersebut tidak ada masalah dan telah memenuhi seluruh persyaratan yang ditetapkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *