Kepolisian masih menyelidiki penyebab jebolnya tandon penampungan air di Stasiun LRT Setiabudi, Jakarta Selatan. Tandon itu diketahui runtuh tepat di Jalan Rasuna Said di depan Gedung Lina, Setiabudi, Jakarta Selatan, Selasa (28/6/2022) kemarin. Saat ini, polisi memanggil pihak LRT untuk diperiksa agar penyebab insiden itu diketahui.
"Baru ada satu orang pelaksana lapangan saja, baru saksi saksi," ujar Kanit Reskrim Polsek Setiabudi, Kompol Sutarmin saat dikonfirmasi, Rabu (29/6/2022). Sutarmin menambahkan, pihaknya akan menggali keterangan perihal tugas dan tanggung jawab pelaksana proyek itu. Hal ini dilakukan agar penyebab jebolnya tandon air proyek LRT bisa terungkap. "Masih proses, kita belum bisa jelaskan. Data awal, tugasnya ngapain itu aja kan," sambungnya.
Sutarmin menjelaskan, saat ini proyek tandon LRT di Rasuna Said dihentikan sementara waktu. Polisi juga sudah memasang garis polisi agar insiden serupa tak terulang. Pihaknya pun berencana untuk memanggil pihak LRT yang lain dan korban korban. "Sementara dihentikan dulu, masih banyak yang belum diperiksa korban dan panggil pihak proyek," tukas Sutarmin.
Akibat jebolnya tandon air proyek LRT Jakarta itu, lima korban dibawa ke rumah sakit. Korban rata rata mengalami kecelakaan karena tertimpa langsung tumpahan air bah. "Korban di rumah sakit lima orang. Tiga laki laki, dua wanita," kata Kapolsek Metro Setiabudi Kompol Agung Permana saat dimintai konfirmasi, Selasa (28/6/2022) kemarin.